Dikukuhkan Sebagai Guru Besar, Prof. Dr. Hj. Ria Yulia Gloria Mengangkat Judul Pengintegrasian Asesmen Formatif dalam Understanding by Design Bermuatan Konten Biologi Untuk Membentuk pemahaman dan Habits of Mind, pada Selasa 16 Januari 2024 di Gedung Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Pada sidang senat terbuka dalam rangka pengukuhan Guru Besar, salah satunya adalah Prof. Dr. Hj. Ria Yulia Gloria, M.Pd yang dikukuhkan sebagai Guru Besar (Profesor) bidang Ilmu Pendidikan Biologi pada FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang merupakan dosen tetap Jurusan Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
“Pendidikan dimasa kini memiliki tujuan membangun manusia yang utuh, yaitu yang memliki keterampilan dan karakter yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dan peluang di era global dan digital. Oleh karena itu kegiatan Pendidikan harus mengutamakan pembentukan keterampilan berpikir dan kebiasaan berfikir cerdas (habits of mind) (Gewertz , 2007; Costa & Kallick , 2004).
Pembelajaran di abad 21 mengutamakan keterampilan berpikir tingkat tinggi, hal ini berlaku juga dalam pembelajaran sains, diantaranya Biologi. Oleh karena itu perlu adanya upaya melakukan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan berbagai keterampilan. Salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi adalah dengan memperbaiki proses pembelajaran. Indikator dari berhasilnya proses pembelajaran yaitu apabila hasil belajar meningkat atau meningkatnya pemahaman dan berubahnya perilaku kearah yang lebih baik. Costa & Kallick (2008) menyatakan bahwa tujuan pendidikan yang harus dicapai adalah memahami konsep dan mengembangkan kebiasaan mental individu untuk berperilaku cerdas.
Sebagai realisasi dari penerapan pengintegrasian asesmen formatif dalam UbD, terdapat beberapa hal yang disampaikan: Pertama, pengintegrasian asesmen formatif dalam UbD memberikan kontribusi yang signifikan dalam membentuk pemahaman aspek Wiggins dan habits of mind. Asesmen formatif memberikan kontribusi yang signifikan dikarenakan strategi-strategi asesmen formatif yang berupa paraktikum, mempresentasikan, diskusi, dan mind-map yang dilakukan secara terus menerus selama pembelajaran telah melatih keterampilan berpikir mahasiswa, sehingga terbentuk pemahaman dan habits of mind. Kedua, para dosen dan para pendidik lainnya, diharapkan melatih dan mengajarkan pada peserta didik bukan hanya keterampilan berpikir saja namun penting juga untuk melatih karakter dan kebiasaan berpikir cerdas. Hal ini penting dalam menghadapi dunia di era global dan digital yang penuh dengan persaingan dan tantangan. Ketiga, Dimasa kini dan akan datang mahasiswa dihadapkan dengan berbagai masalah, dikotomi, pertentangan, persaingan dan kecemasan yang tinggi. Memiliki keterampilan berpikir saja tidak akan cukup untuk bisa membuat mereka bertahan, namun perlu dibutuhkan karakter yang kuat dan kebiasaan berpikir yang cerdas.”