Dukung SDGs, Tadris Biologi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Canangkan Zona Bebas Rokok di Area Kampus

Cirebon, 8 Oktober 2025 — Dalam rangka mewujudkan lingkungan kampus yang sehat, bersih, dan berkelanjutan, Program Studi Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon mencanangkan zona bebas rokok di area kampus. Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Tadris Biologi dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-3 tentang Good Health and Well-Being serta tujuan ke-13 tentang Climate Action.

Ketua Program Studi Tadris Biologi, Dr. Evi Roviati, S.Si. M.Pd., menegaskan bahwa kebijakan bebas rokok bukan sekadar pelarangan, tetapi bagian dari proses pembelajaran karakter ekologis bagi mahasiswa. “Sebagai calon pendidik, mahasiswa harus menjadi teladan dalam gaya hidup sehat dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kawasan bebas rokok adalah langkah kecil yang berdampak besar dalam menciptakan kampus hijau yang sejalan dengan nilai-nilai moderasi beragama,” jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, program zona bebas rokok ini disertai berbagai kegiatan edukatif seperti kampanye lingkungan, pemasangan poster tentang bahaya merokok, serta pembuatan area hijau yang nyaman sebagai ruang belajar dan diskusi. Tadris Biologi juga memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan pesan tentang pentingnya udara bersih dan kesehatan melalui media sosial serta laman resmi kampus.
Salah satu mahasiswa Tadris Biologi, Nadiya Ketua Himbio perode 2025/2026, menyampaikan dukungannya terhadap kebijakan tersebut. “Kami merasa lingkungan kampus kini lebih segar dan nyaman untuk belajar. Program ini juga membuat kami lebih sadar bahwa menjaga udara bersih adalah tanggung jawab bersama. Kami siap menjadi agen perubahan untuk lingkungan yang lebih sehat,” ujarnya.

Selain meningkatkan kesadaran mahasiswa, kebijakan kawasan bebas rokok juga menjadi bagian dari strategi Tadris Biologi dalam mendukung konsep green campus yang dicanangkan oleh UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai ekologi dan kesehatan ke dalam kegiatan akademik, Tadris Biologi berupaya membentuk generasi pendidik yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan.
Melalui langkah nyata ini, Tadris Biologi berharap dapat menjadi contoh bagi program studi lain dalam menerapkan prinsip kampus hijau. “Gerakan bebas rokok adalah kontribusi sederhana namun strategis dalam mendukung pencapaian SDGs dan menciptakan lingkungan akademik yang sehat, produktif, serta berkelanjutan,” pungkas Dr. Evi Roviati, S.Si. M.Pd.

Dosen ahli lingkungan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Dr. H. Djohar maknun, M.Si., menilai kebijakan zona bebas rokok yang digagas oleh Tadris Biologi merupakan langkah strategis dalam membangun ekosistem kampus berkelanjutan. Menurutnya, kebijakan ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas udara dan kesehatan sivitas akademika, tetapi juga memiliki nilai edukatif yang tinggi. “Inisiatif seperti ini sangat relevan dengan upaya mitigasi perubahan iklim dan pembentukan kesadaran ekologis di kalangan mahasiswa. Kampus yang menerapkan kebijakan bebas rokok sesungguhnya sedang berinvestasi pada masa depan lingkungan yang lebih sehat,” ujarnya.
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. Hj. Ria Yulia Gloria, M.Pd., memberikan apresiasi terhadap kebijakan zona bebas rokok yang dicanangkan oleh Program Studi Tadris Biologi. Ia menilai langkah tersebut sejalan dengan upaya peningkatan mutu lingkungan akademik dan penguatan budaya kampus sehat. “Kebijakan ini tidak hanya mencerminkan kepedulian terhadap kesehatan, tetapi juga menjadi indikator penerapan nilai-nilai mutu dalam tata kelola kampus. Program bebas rokok dapat menjadi praktik baik (best practice) yang mendorong integrasi antara budaya mutu, kepedulian lingkungan, dan pencapaian SDGs di tingkat fakultas maupun universitas,” ungkapnya.