Erika Nur Meylawati dan tim, berperan sebagai narasumber Pengolahan Sampah dalam Dialog RRI Cirebon
Erika Nur Meylawati dan tim mahasiswa tadris Biologi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, berperan sebagai narasumber Pengolahan Sampah dalam Dialog RRI Cirebon dengan tema Langkah Nyata Menuju Cirebon Bebas Plastik dengan presenter Nono Kartono, menghadirkan Alfian Rediana, S.STP (KABID PKPL DLH Kabupaten Cirebon) dan Madhapi (Ketua Pengolahan Sampah TPS3R Ciawigajah Berkah Kecamatan Beber, Cirebon) pada hari Rabu, 4 Juni 2025 Pukul 08.00 WIB – Selesai bertempat di Studio Pro 1 RRI CIREBON.
Menurut Alfian, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, melalui Bidang Peningkatan Kapasitas dan Pemulihan Lingkungan (PKPL), telah melaksanakan berbagai langkah strategis dalam pengelolaan sampah. Salah satunya adalah edukasi sejak dini kepada pelajar, seperti yang dilakukan di SMPN 1 Kedawung melalui program “Gerakan Spensaka Sedikit Sampah”, yang bertujuan membiasakan siswa memilah sampah organik dan anorganik di lingkungan sekolah. Selain itu, DLH juga mendorong desa-desa untuk mandiri dalam pengelolaan sampah, seperti di Desa Matangaji yang berupaya menjadi desa wisata religi dengan menata infrastruktur dan pengelolaan sampah secara mandiri. Upaya ini sejalan dengan program “Sapu Bersih Sampah Liar” yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Erika menyatakan bahwa Ecoshel adalah produk inovatif yang dikembangkan dari limbah cangkang kerang di daerah Mertasinga, Cirebon. Daerah pesisir ini dikenal sebagai sentra industri pengolahan hasil laut, khususnya kerang, yang menghasilkan limbah cangkang dalam jumlah besar. Limbah tersebut selama ini kurang dimanfaatkan dan berpotensi mencemari lingkungan. Melalui pendekatan ramah lingkungan dan berkelanjutan, Ecoshel hadir sebagai solusi dengan mengolah cangkang kerang menjadi bahan baku untuk produk-produk bangunan seperti paving block, batako, atau material dekoratif. Proses daur ulang ini tidak hanya mengurangi volume limbah tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat sekitar. Pemanfaatan limbah cangkang kerang dalam produk Ecoshel turut memberdayakan warga Mertasinga, terutama para nelayan dan pengrajin lokal, melalui pelatihan dan kolaborasi produksi. Program ini tidak hanya mendukung ekonomi sirkular, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah secara bijak. Selain manfaat ekologis, Ecoshel membuka peluang usaha baru di bidang bahan bangunan alternatif yang ramah lingkungan dan terjangkau. Dengan dukungan teknologi sederhana dan potensi lokal yang melimpah, Ecoshel menjadi contoh nyata bagaimana inovasi berbasis kearifan lokal dapat menciptakan dampak positif secara sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Sementara itu Madhapi, mengatakan TPS3R Ciawigajah Berkah di Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, merupakan contoh sukses pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang efektif dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi antara pemerintah desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan masyarakat, TPS3R ini mampu mengolah sampah organik menjadi kompos dan sampah plastik menjadi biji plastik atau paving block, memberikan nilai ekonomis bagi warga sekitar. Keberhasilan ini menjadikan Desa Ciawigajah sebagai percontohan dalam penanganan sampah di tingkat desa, bahkan menerima bantuan stimulan senilai Rp 200 juta dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon karena prestasinya dalam lomba 3R. Selain itu, TPS3R Ciawigajah juga menjalin kerja sama dengan delapan desa di Kecamatan Beber untuk pengelolaan sampah secara terpadu. Sampah dari desa-desa tersebut dikumpulkan dan diolah di TPS3R Ciawigajah, dengan harapan setiap desa dapat memilah sampah sebelum disalurkan. Untuk mendukung operasional, DLH Kabupaten Cirebon memberikan bantuan berupa alat pemilah sampah dan truk pengangkut sampah. Langkah ini sejalan dengan Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2022, yang menekankan pentingnya pengelolaan sampah dari hulu ke hilir di tingkat desa, guna mengurangi beban TPA dan meningkatkan Pendapatan Asli Desa melalui pengolahan sampah yang bernilai ekonomis. Tayangan diskusi ini dilakukan secara streaming juga di kanal youtube RRI Pro 1 Cirebon
Sampah telah menjadi persoalan nasional yang kompleks di Indonesia, karena menyentuh berbagai aspek kehidupan mulai dari lingkungan, kesehatan, hingga ekonomi. Isu ini sangat relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan), poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), serta poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Dalam konteks ini, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon mengambil peran aktif melalui kegiatan riset dan pengabdian kepada masyarakat, seperti yang telah Erika dan tim lakukan dalam pembuatan ecoshell yang berfokus pada inovasi pengelolaan sampah berbasis teknologi dan kearifan lokal. hal ini membuktikan bahwa UIN Siber Syekh Nurjati ini tidak hanya mendorong edukasi dan kesadaran publik, tetapi juga terlibat langsung dalam program-program pemberdayaan di masyarakat pesisir dan pedesaan, seperti pelatihan pemilahan dan pemanfaatan limbah, guna menciptakan solusi berkelanjutan yang sejalan dengan agenda global SDGs.